Sempidan kalimantan (
Lophura bulweri) atau dikenal juga dengan nama
Beleang Bulwor adalah burung dari Asia Tenggara dalam keluarga
Phasianidae, endemik hutan rimba pulau
Kalimantan. Saat ini terdaftar sebagai Rentan oleh IUCN.
Burung ini memiliki ciri-ciri
dimorfisme seksual.
Jantannya memiliki total panjang sekitar 80 sentimeter (31 in), dan
berbulu hitam dengan dada merah marun, kaki merah, ekor panjang putih
murni, bulu melengkung, dan kulit wajah biru cerah dengan dua
pial
yang menyembunyikan sisi-sisi kepalanya. Betina memiliki total panjang
sekitar 55 sentimeter (22 in), dan keseluruhannya berwarna coklat kusam
dengan kaki merah dan kulit muka biru.
Distribusi dan habitat
Sempidan Kalimantan adalah endemik Pulau Kalimantan. Sementara
spesies ini secara lokal biasa ditemui di kawasan terlindung (misalnya
Taman Nasional Kayan Mentarang,
Kalimantan Timur),
mereka jarang ditemukan di tempat lain. Burung ini mendiami bukit dan
wilayah bawah hutan pegunungan tropis, cenderung memilih hutan hujan
dataran tinggi dan jarang mengunjungi dataran rendah di bawah ketinggian
300 meter (980 kaki). Makanannya terutama terdiri dari buah-buahan,
cacing, dan serangga.
Status
Burung ini terdaftar sebagai Rentan dalam daftar IUCN karena populasi
menurun drastis. Alasan utama penurunan ini adalah kehilangan habitat
fragmentasi akibat kebakaran dan penebangan hutan komersial. Perburuan
lokal juga dianggap merusak populasi burung ini. Selanjutnya, program
penangkaran yang bertujuan untuk melestarikan spesies ini tidak banyak
berhasil.
[1]
Penangkaran
Spesies ini sangat jarang ada di kebun binatang. Satu-satunya kebun
binatang barat yang memilikinya adalah San Diego Zoo yang menyimpan
sepasang burung ini. Walsrode Bird Park di Jerman mengambilnya baru-baru
ini pada tahun 2003, dan Antwerp Zoo, Belgia, telah membiakkan burung
ini. Antwerp Zoo telah sangat berhasil dengan banyak burung dari genus
Lophura.